Teriak Maling di Tengah Bising
Kalian tunjuk aku dengan tuduhan keji,
Padahal dalang sejati ada di balik tirai sunyi.
Maling teriak maling, suara serak menyalak,
Mengais simpati, menutupi langkah-langkah belang.
Baca juga:
Mimpi Jadi Presiden!
|
Kata-kata tajam kalian lemparkan tanpa segan,
Menusuk lebih dalam dari pisau pengkhianatan.
Aku diam, bukan karena takut atau gentar,
Hanya sadar, membalas hanya buang waktu sia-sia.
Si gundik murah hati berlagak dermawan,
Menebar senyum palsu di balik topeng kebaikan.
Kebenaran dibuang seperti sampah tak berharga,
Diinjak-injak, diputar balik seenaknya.
Baca juga:
"Sepenggal Rasa untuk Emak"
|
Tapi ingat, karma tak buta dan tak tuli,
Dia berjalan tenang, menyusuri waktu yang sunyi.
Dia akan datang, tanpa diseru atau dipinta,
Menjadi saksi sekaligus hakim bagi siapa saja.
Bukan aku yang dendam, bukan aku yang benci,
Hanya percaya, setiap langkah ada bayang-bayangnya sendiri.
Siapa yang menanam angin, bersiap menuai badai,
Kebenaran akan muncul, saat sandiwara usai.
Baca juga:
Tujuh Tahun, Lalu Asap
|
Lindafang, March 2025